"Apa di luar tidak dingin?" Keenan tiba-tiba sudah berdiri di belakang Nina, ia bisa merasakan hangat tubuh Keenan, meski jarak mereka terpaut satu langkah.
Nina bertahan di posisinya, menghadap ke arah kolam renang di bawahnya. Jantungnya tiba-tiba berpacu. Berdetak sangat keras. Hingga ia khawatir Keenan bisa mendengar suara detak jantungnya. Tangannya mencengkram kuat pinggiran balkon yang terbuat dari besi. Rasanya dirinya akan merosot apabila tidak berpegangan dengan erat.
"Na? Mau nginep, atau aku antar pulang?" Keenan kembali bersuara, kali ini Nina membalikkan tubuhnya. Yang langsung disuguhi dada Keenan yang terlihat kokoh. Nina memejamkan matanya sesaat. Jantungnya kembali berdetak kencang.
Hatinya mempertanyakan tindakan Keenan, berdiri sedekat ini. Apakah ia tidak tahu, efek apa yang bisa ditimbulkan oleh keberadaannya yang sedekat ini? Berada jauh saja, bisa membuat Nina tidak bisa menahan gejolak perasaannya, andai tidak mengingat rasa malu.