"Gak, Bu. Mana Kevin berani ngerjain Ibu. Jalan sedikit lagi, nyampe, kok." Kevin mencoba menenangkan Tania, dan mengusir prasangka buruk dari pikirannya. Padahal di dalam rongga dadanya Kevin sendiri, jantungnya makin berdegub tidak karuan. Seolah ingin keluar dari tempatnya.
Akhirnya Tania mau melanjutkan perjalanan mereka, hanya tinggal beberapa langkah lagi.
Kevin melangkah dengan gugup. Beberapa pasang mata mulai memperhatikan mereka. Kedatangannya telah ditunggu-tunggu. Mereka semua kompak menahan suara sekecil apa pun.
Hingga terdengar petikan gitar memulai intro.
[Kupersembahkan daisy merah
Sebagai tanda perasaan cinta dan kagum yang tersembunyi
Kecantikanmu yang terselubung, ketulusan, serta kesederhanaan
Telah memikat hati ini
Namun kusadar, kita tak mungkin bersatu
Kau dan aku terpisah
Mungkinkah satu saat nanti
Akan ada masa untuk kita
Namun kusadar, kita tak mungkin bersatu
Kucukupkan diri, dengan deasy merah
untukmu