"Ya kan aku cuma mastiin aja Gevan, yang aku pikirin itu benar apa enggak gitu," ucap Rain menampilkan cengiran kudanya lagi, berharap Gevan tidak marah karena pertanyaan konyolnya ini. Wah kenapa wajah Gevan sangat menyeramkan seperti itu? Datar dan tidak ber-ekspresi sama sekali, membuat Rain merinding. Ada sedikit rasa takut di hatinya, takut jika benar Gevan marah padanya. Bukannya susah membujuk Gevan, tapi ia hanya tak mau di diamkan oleh Gevan. Ia tak sanggup jika tak lagi ada candaan dan godaan dari Gevan untuknya.
"Emang yang kamu pikirkan seperti apa?" tanya Gevan mengalihkan tatapannya tak memandang Rain lagi. Entah kenapa ia tiba - tiba malas melanjutkan pembicaraan ini. Moodnya tiba - tiba tidak sebaik tadi. Ia juga tak tahu apa penyebabnya yang jelas ia tiba - tiba malas saja, tak ada alasan yang jelas.