"Kamu maunya aku yang dorongin?" tanya Arkan menaik - turunkan alisnya. Arkan sudah tersenyum - senyum saja dalam hatinya. Entah kenapa ia deg - degan jika berbicara seperti ini dengan Rain. Biasanya tidak sama sekali, biasanya ia biasa saja tidak merasakan hal aneh di hatinya. Namun sekarang ia merasakan seperti ada kupu - kupu yang berterbangan di perutnya.
Sudah jelas bahwa Arkan sedang gugup. Oh tidak! Apakah seorang Arkan bisa gugup juga? Tanyanya dalam hatinya. Ia bisa menjadi sangat - sangat berbeda jika sudah di hadapan Rainnya. Rain benar - benar membuatnya berbeda. Dengan Rain ia merasakan bagaimana manisnya mencintai dan dicintai namun tidak dipersatukan.