"Gimana? diizinin nginep disini?" tanya Rain was - was berharap Gevan diizinkan menginap dirumahnya,
"Diizinin dong, kan nginepnya dirumah calon menantu," ucap Gevan langsung tertawa terbahak - bahak. Ia menyembunyikan wajahnya agar tak terlihat gugup di depan Rainnya,
Rain dengan keterbengongannya mencerna ucapan Gevan dan detik selanjutnya ia merasakan pipinya memanas, ia tersipu malu dengan perkataan Gevan beberapa detik lalu. Oh tidak belum apa - apa ia sudah diakui sebagi calon menantu oleh bunda Gevan. Ya tuhan ia benar - benar malu sekarang,
"Gevan bisa aja sih, kan aku malu kalau gini. Belum juga apa - apa udah jadi calon menantu," ucapnya pelan dan refleks menutup wajahnya agar tak semakin memerah.
Gevan selalu bisa membuat Rain seperti ini. Malu tidak jelas dengan semua tingkahnya yang sedikit konyol.