"Gue mana bisa sih gak maafin lo Rain?" tanya Arkan balik dengan senyum yang tertahan dibibirnya. Ia menahan senyumnya sedari tadi agar tidak tampak. Namun ia tak bisa membohongi dirinya bahwa ia merasakan bahagia karena ia sudah berbaikan lagi dengan Rain. Ia tak bisa membayangkan bagaimana dirinya nanti jika tak lagi ada Rain yang merecokinya setiap saat. Pasti hari - harinya akan sepi jika tidak ada Rain. Pasti ia akan sangat kesepian. Ia sedikit menyesal telah berkata - kata kasar lagi dengan Rain. Ia belum bisa mengontrol emosinya agar tidak meledak - ledak seperti tadi. Ia memang bodoh telah membuat Rainnya menangis berkali - kali karena ulahnya.