Ketika dirasa Rain sudah tidak menangis lagi, dengan gerakan yang sangat cepat Arkan mendekap tubuh Rain yang ketakutan itu, yang sangat rapuh itu, yang lemah karena dirinya. Arkan mendekapnya sangat erat, seolah - olah dengan itu Rainnya merasa aman dan tidak ketakutan lagi dengan dirinya. Ia berharap Rainnya tidak menangis lagi dan bisa memaafkannya.
Rain terdiam, ia tak bergerak. Ia menikmati pelukan hangat yang diberikan Arkan untuknya. Jujur saja ia masih takut dengan Arkan, Arkannya berubah saat ini dan ia belum bisa menerima itu semua.
"Maaf Rain," ucap Arkan di sela - sela pelukannya, "Udah jangan nangis lagi nanti Cantiknya ilang,"
Rain terdiam tidak ada jawaban yang keluar dari mulutnya. Bibirnya kelu, tak mampu berbicara. Ia masih terisak menahan ketakutannya terhadap Arkan.
"Heii kamu bisa dengar aku?" tanya Arkan lagi, ketika tak ada satu sahutan pun yang ia dapatkan.
Hening… tak ada jawaban,