Rain mendongak menatap Gevan dengan hati yang sangat hancur dan pipi yang basah berlinang air mata. "Gevan percaya sama Rain? Gevan nggak akan seperti Juna kan?" tanya Rain penuh harap.
"Iya Rain, gue percaya sama lo. Gue nggak akan seperti Juna. Gue… Gue janji. Gue janji kalau Juna akan kembali seperti sedia kala dan kita bisa ke pantai sama-sama lagi sambil main hujan-hujanan. Itu kan yang lo suka?" tanya Gevan berusaha memaksakan senyumnya. Ia hanya berusaha menghibur Rain, walaupun ia tak tahu apakah Juna mau mendengarkan penjelasannya kali ini atau tidak sama sekali.
"Iya Gevan, Terima kasih Gevan sudah mau mengerti keadaan Rain. Maaf Rain udah buat Gevan sakit hati." ucap Rain kembali menundukkan wajahnya karena merasa bersalah, sangat bersalah. Apa yang ada di otaknya sehingga ia menyakiti laki-laki sebaik Gevan?