"Tapi ujung-ujungnya gue ditinggalin juga kan? Gue ikhlas Juna. Mungkin Rain memang bukan jodoh gue. Gue sabar kok ngehadepin ini. Gue udah belajar cara ikhlas dari lo. Gue pasti bisa... Gue pasti bisa kaya lo." ucap Gevan tersenyum kecil. Hatinya begitu terluka. Seperti ditusuk ribuan jarum. Sangat menyakitkan, begitu menyakitkan. Ternyata begini rasanya kehilangan yang benar-benar kehilangan.
"Yaudah lo sabar aja Gevan. Kalau Rain memang sebenarnya milik lo, dia akan balik lagi ke lo kok. Lo gak boleh sedih ya... Lo pasti bisa lupain Rain. Mungkin memang bahagia Rain bukan sama lo, mungkin bahagia Rain memang sama Arkan. Tenang Gevan. Perempuan ada banyak, bukan hanya Rain saja. Siapapun yang lo suka lo tinggal tunjuk. Gue yakin perempuan itu juga suka lo kok." sahut Juna berusaha menguatkan sahabat barunya. Sedih juga menjadi Gevan, berada di posisi yang sulit. Serba salah rasanya.