"Iya Gevan... Benar kata Gevan. Rain beruntung. Beruntung banget, mencintai laki-laki yang juga mencintai Rain." ucap Rain mengiyakannya dan mengangguk kecil, walaupun Gevan tak dapat melihatnya mengangguk tapi tak apa. Ia hanya ingin mengangguk saja. Andai saja Gevan berada didekatnya sekarang, ingin sekali rasanya ia memeluk Gevan. Melepaskan rasa rindunya.
"Iya Rain. Berarti Rain gak ada perasaan apa-apa sama Juna kan?" tanya Gevan memastikan sekali lagi kepada Rain. Ia hanya butuh kepastian saja. Ia berharap Rain sudah jujur padanya. Ia tak ingin dibohongi, bagi Gevan dibohongi rasanya sangat menyakitkan, lebih baik Gevan diberikan kejujuran saja, walaupun kadang kejujuran sama menyakitkannya.