Arkan bungkam, ia menatap Rain dengan senyuman kecil dan mengangguk singkat. Semoga saja Rain mengerti apa maksud anggukannya itu. Ia hanya ingin Rain mengerti, bahwa ia tidak terlalu kesakitan lagi. Ketika melihat Rain, rasa sakit itu tiba-tiba terangkat dari tubuhnya. Ia tak merasakan sakit itu lagi. Arkan merasa dirinya sembuh dan baik-baik saja, walaupun nyatanya ia tidak baik-baik saja dan belum sembuh. Namun ketika ada Rain di dekatnya, seperti ada kekuatan yang membuat tubuhnya kuat. Ia sungguh membutuhkan Rain, sampai kapan pun... Selamanya...
"Arkan kenapa Arkan gak bisa ngomong?" tanya Rain lagi, berharap Arkan bisa berbicara seperti biasanya pada dirinya. Ia hanya ingin Arkan menyahut, ia merindukan suara Arkan yang memanggil namanya. Arkan selalu membuatnya merasa takut kehilangan.