"Minta maaf buat apa Rain? Jujur tentang apa Rain? Katakan saja, jangan membuatku merasa gugup seperti ini. Aku tidak suka merasa gugup Rain. Aku benci kehilangan. Tolong jangan katakan perpisahan. Sampai kapan pun juga aku tak akan pernah siap untuk berpisah dari kamu." ucap Gevan dengan dada yang bergemuruh hebat. Jantungnya berdetak lebih kencang, tak bisa dikontrol. Gevan telah gila, kewarasannya semakin menipis. Dan itu semua hanya karena satu orang, dia... Rainata Deviana Senja.
"Bukan Gevan, bukan itu. Aku juga gak mau kehilangan Gevan. Aku sangat sayang pada Gevan. Bukan itu yang ingin aku katakan Gevan." ucap Rain dengan suara yang sedikit ragu. Rain sedikit bimbang dengan apa yang ingin di ucapkannya. Akan kah Gevan akan tersinggung?