"Maaf ya Rain aku gak maksud lama - lama genggam tangan kamu. Aku lupa, sekali lagi maaf ya." ucap Arkan meminta maaf, semoga saja ia dimaafkan. Semoga Rain tidak marah padanya.
"Gak apa - apa Arkan, santai aja Arkan. Aku malah senang di genggam tangannya sama kamu lama - lama. Makasih ya Arkan. Makasih selalu ngebuat diriku ngerasa berarti." sahut Rain dengan tulus. Hatinya berbunga - bunga, siapa lagi yang bisa membuatnya se-senang ini jika bukan Arkan? Hanya Arkan lah yang bisa membuatnya se-bahagia ini. Hanya Arkan seorang.
"Kamu memang berarti Rain, kamu saja yang tidak sadar bahwa sebenarnya kamu memberikan cahaya ke orang yang membutuhkanmu, seperti aku contohnya. Kamu bagai lilin di gelapnya malam." ucap Arkan sedikit puitis. Arkan juga tak sadar sejak kapan ia bisa se-romantis ini pada perempuan. Karena sebelum mengenal Rain ia tak pernah berkata romantis sebelumnya. Hanya pada Rainnya lah ia seperti ini. Rain memang spesial di hatinya.