"Sudahlah Rain, apa yang kamu takutkan itu tidak akan pernah terjadi. Kamu tenang saja, aku selalu ada disini, di sampingmu." sahut Arkan dengan raut wajah dan nada tenangnya. Arkan sudah tidak tahu lagi harus mengatakan apa, hatinya sama hancurnya, bahkan rasanya hatinya lebih hancur dari puingan debu. Hatinya pecah seperti gelas yang jatuh. Kesannya terlalu berlebihan bukan? Namun itulah yang ia rasakan sekarang. Arkan tidak sanggup membendungnya.
"Aku hanya ingin Arkan menepati janji Arkan itu. Aku tak butuh kata - kata manis Arkan, aku hanya mau Arkan selalu ada disini. Aku tidak sanggup Arkan, tidak sanggup jika hidup sendirian tanpa Arkan. Arkan adalah segalanya buat aku. Arkan tahu? Bagiku kebahagiaan Arkan jauh lebih penting dari nyawaku." ucap Rain meneteskan air matanya. Hatinya sakit mengatakannya, seakan - akan apa yang ia katakan itu adalah kenyataan yang benar adanya, nyatanya Rain tak sanggup jika itu benar - benar terjadi suatu hari nanti.
GREPP!!!