"Semua yang kamu inginkan tadi aku jawab iya Rain. Semuanya," sahut Arkan pelan. Bukan kah benar jika dirinya menjawab semuanya dengan iya? Kenapa Rainnya sangat bawel dan menanyakannya lagi?
"Iya itu dah apa aja? Coba Arkan ulangi apa yang aku inginkan tadi?" tanya Rain lagi masih belum puas dengan jawaban Arkan. Ia hanya ingin Arkan menyebutkannya. Siapa tahu saja Arkan tidak sungguh - sungguh mendengarkannya, dan hanya asal - asalan menjawab iya. Bisa saja itu terjadi kan?
"Hhhhhhhhh... harus banget ya diulangi?" tanya Arkan dengan lesu. Apakah Rain berpikir bahwa ia tidak mendengarkan dengan seksama keinginan Rainnya? Tidak! Rain salah besar. Arkan mendengarkannya dengan jelas dan seksama.
"Harus!" sahut Rain sangat antusias.