Gevan memejamkan matanya beberapa detik, dan membukanya kembali. Rasa ingin tahunya begitu besar, ia menarik nafas dan menghembuskannya dengan pelan, ia memantapkan hatinya lagi. Ia membuka buku diary Rainnya dan membuka lembaran kedua,
Hari ini adalah hari terindah di hidupku,
Tahu kenapa?
Karena tadi Arkan menyatakan cintanya padaku,
Ternyata selama ini bukan hanya aku yang memendam rasa yang tak wajar ini, ternyata Arkan juga merasakan hal yang sama,
Aku merasa senang sekaligus sedih,
Senang karena cintaku tidak bertepuk sebelah tangan, dan sedih karena aku dengan mudahnya menolak perasaan Arkan,
Aku merasa menjadi perempuan yang munafik,
Dengan mudahnya aku berkata bahwa aku tidak mencintainya. Dengan mudahnya aku berbicara bahwa aku hanya menganggapnya sebagai sebatas sahabat saja,
Apakah aku sudah menghancurkan perasaan Arkan? Sepertinya aku baru saja menjadi perempuan yang jahat untuk Arkan,