"Hai kenapa merem? Mau banget ya aku cium?" tanya Gevan dengan suara berbisik di depan wajah Rain.
Rain yang mendengar itu semakin merasa salah tingkah. Ia tak dapat mengontrol degupan jantungnya yang terus - terusan berdetak cepat karena ulah Gevan. Rain takut dan gugup ketika Gevan benar - benar mengikis jarak diantara mereka, apalagi ketika ia merasakan hidung Gevan menyentuh hidungnya dan ia dapat merasakan aroma tubuh Gevan dari jarak yang sangat dekat ini. Rain benar - benar dibuat kelimpungan karenanya, jadi Rain hanya bisa menutup matanya agar Gevan tak bisa menatapnya.