"Hm...Calon pacar aja ni? terus jadi pacar benerannya kapan?" tanya Gevan dengan senyum menggoda. Ia membatalkan saja lah tantangannya ini, lagian Rain sudah mengaku kalah dan mencari - cari alasan untuk menolaknya kan? Ia kasian saja pada Rainnya nanti malah nangis kalau kalah, juga ia belum dapat menemukan tantangan yang tepat untuk Rainnya itu apa.
"Gevan maunya kapan?" jawab Rain bertanya balik,
"Loh kok tanya aku? Terserah kamu dong sayang. Kamu siapnya kapan emangnya?" tanya Gevan dengan lembut. Ah jika sudah membahas ini moodnya jadi baik. Ia sangat suka membahas perasaannya dengan Rain. Karena Rain mampu membuatnya jatuh cinta setiap detik.