Rain tersenyum kikuk, tak tahu harus memulainya dari mana. Ia malu jika harus membicarakan ini. Bagaimana jika nanti setelah ia mengatakannya Gevan malah tertawa terbahak - bahak? Atau malah meledekinya terus - menerus? Ya walaupun tadi Gevan sudah berjanji tidak akan menertawakan dan mengejeknya nanti setelah ia mengungkapkan semuanya, tetap saja ia takut Gevan tidak menepati janjinya. Bisa saja semuanya terjadi karena refleks kan?
"Heii Rain, kenapa sih? Kok malah diem? Kenapa, apa ada masalah? Kenapa kamu jadi gugup gitu?" tanya Gevan lagi setelah menunggu beberapa saat namun Rainnya tidak juga membuka suaranya. Gevan tidak sabar memang, ia tidak sabar ingin mendengarkan semua kesalahannya yang membuat hati kecil Rain merasa kecewa.
