***
Kami bertiga menghadap Tree, dan didepan kami ada Petra yang masih duduk dengan gugup.
"Shin, majulah."
"Baik ayah."
Shin berjalan maju, lalu dia ikut duduk disamping Petra dengan gugup juga, tapi dia bisa menutupinya dengan tatapan tegasnya.
"Bisa kau perkenalkan gadis ini kepada kami nak?"
"Ya ayah."
"Tunggu!"
Petra maju menghadap calon keluarga barunya.
"Biar saya sendiri yang memperkenalakan diri sendiri, tapi sebelum itu saya ingin tau apakah ada batasan dalam pengenalan diri saya?"
"Tidak, kau bebas mau menyampaikan apa saja. Tapi ada satu hal yang harus kau lakukan sebelum mulai bercerita."
"Apa itu tuan"
"Jangan gunakan bahasa formal, gunakan saja bahasa sehari-harimu saja."
"Baik saya akan... maksduku! Baik, akan aku lakukan."
"Bagus."
***