Kini semuanya mendongak, dan mendapati sesosok pria paruh baya dengan jambang tipis tengah berdiri di atas mereka. Ia berdiri pada sejenis jembatan tak berpegangan yang terbuat dari kaca. Lalu dengan jentikan jarinya jembatan itu perlahan-lahan turun dan sampai pada lantai. Ia berjalan mendekati para peserta.
"Tak sopan kiranya saya terlalu berlama-lama di atas sana," ujar beliau seraya tersenyum. "Kalau kalian bisa menyelesaikan semua tahap tes dan menjadi siswa di sini, maka kalian bisa bertemu dengan senior kaliam yang mendesain dan membantu pembuatan ruangan indah ini."
Semuanya terkagum, namun tidak mengeluarkan suara riuh karena takut ditegur.
"Oh iya, saya lupa memperkenalkan diri. Nama saya Dio Polaris. Biasanya saya dipanggil Profesor Dio," ucapnya dengan tersenyum. "Di sini kalian akan menyelesaikan tantangan tes. Kalian lihat lukisan jam besar di bawah ini? Hm, saya mohon yang berada di atasnya menepi dan menjauhi gambar itu."