"Verum Diceressa! terbelahlah!"
"Belum cukup kuat, lihat itu!" tunjuk Liana ke atas. "Bagian tubuh monster itu belum terbuka lebar, regenerasinya juga sangat cepat."
'Tch, aku iri. Sistem penyembuhannya sangat jauh lebih baik daripada aku,' batin Leon.
Mereka mencoba lagi, Antonio sudah mengucapkan berbagai macam perintah. Mulai dari terbelahlah, hancurlah, melunaklah, dan lain-lain. Namun semuanya tak memberi banyak perubahan. Karena tubuh monster lunak ini sangat cepat beregenerasi.
"Verum Diceressa! Menyusutlah!"
Nampaknya berhasil, namun seluruh bagian tubuh monster itu menyusut. Kalau begini terus bukan berarti mereka bisa keluar, yang ada nantinya mereka terhimpit di dalam sana.
"Kau salah beri perintah Antonio," ujar Liana menatap datar Antonio.
"Aku hanya mengikuti kata yang dapat dibaca dari buku ini," sahut Antonio masih terfokus.
Kini mereka mencari cara untuk keluar dari sana.
"Gunakan kekuatannya dengan baik dasar kacamata sial*n!" bentak Liana.