"MAU KEMANA KALIAN MENGANGKAT AKU?!" bentak Isaura dengan wajah yang memerah saking marahnya.
"Maaf kucing kec--maksudku Isaura. Kami hanya takut kau terpisah dari kami. Jadi kalau digendong seperti ini kan mudah jadinya," jawab Jhon tersenyum. Sebenarnya senyum Jhon itu maksudnya ramah. Namun yang terlihat malah seperti tukang jagal yang bersiap memenggal leher korbannya.
"Dari tadi ribut sekali ya? ada yang berteriak dikejar laba-laba raksasa lah, ada tsunami besar lah, dikejar monster serigala raksasa lah, dikepung ratusan senjatalah, bahkan ada yang berteriak kalau dia terperangkap dalam lumpur penghisap beracun. Kasihan sekali," ujar Jhin.
"Sebenarnya aku ingin menolong mereka. Tapi kita sendiri tak tahu di mana mereka berada. Sedari tadi kita hanya berputar-putar tanpa arah mencari jalan, namun tak punya petunjuk dan semakin tersesat." Jhen menepuk jidatnya yang mengkilap.