"Mau kemana kau bocah sial"n?"
Laze terhenti, itu suara orang yang tadi menodongkan weapon ke lehernya.
'Ah sial, sudah ku duga kekuatan ku tidak akan terlalu berdampak padanya. Karena efeknya melemah seiring kurangnya waktu tidurku,' batin Laze.
Baby Laze dicengkeram kuat. Itu terasa agak ngilu baginya.
Laze menghela nafas lelah. Hanya ada satu cara untuk melawan musuhnya sekarang ini.
Yaitu melawan dengan bela diri. Kekuatan magisnya sekarang ini tidak terlalu membantu untuk dirinya. Entahlah, Laze setengah yakin setengah tidak sekarang. Karena fokusnya benar-benar terganggu dengan rasa kantuknya. Ia berharap serangannya akan efektif mengenai musuh.
Laze tanpa menunggu apa-apa lagi langsung berpaling dengan menahan tangan orang itu tetap di bahunya. Setelah berpaling, Laze langsung memukul tangannya dengan arah vertikal tepat mengenai persendian musuhnya tersebut.