"Kau benar Embark. Tapi aku mohon...dan juga maaf telah memintamu untuk menutupi ini dari yang lainnya. Karena....entahlah. aku tidak bisa mengatakan alasannya karena kau sudah tahu alasannya. Sebenarnya, aku dan para ketua Divisi lainnya sudah menemukan petunjuk kalau mereka....
Adalah penjahat dari semua ini."
Embark melotot, dia mengerjapkan mata dan bangkit dari kursinya untuk mendekati Harry. Berusaha sedekat mungkin agar mereka bisa berbisik.
"Pelan kan suaramu Harry. Kita masih berada di kawasan sekolah," ujar Embark. "Mungkin kita bisa pergi ke tempat lain untuk membicarakan ini?"
Harry melirik ke sekitarnya melalui sudut matanya tersebut. Terlalu banyak orang yang berlalu-lalang, apa yang dikatakan siswa berkulit eksotis itu benar. Mereka berdua perlu mencari tempat lain untuk membicarakan hal ini.
"Ayo ikut aku," ucap Harry.
Embark menurut, dia terlihat sangat penasaran jadi tidak terlalu banyak bertanya ketika disuruh ikut oleh temannya tersebut.