Baik Petter ataupun semua orang di ruangan itu saling melirik satu sama lain, wajah mereka mendadak serius. Harry yang mulanya mulai tidak semangat, kini langsung meletakkan bukunya kembali dan menyimak Daniel dengan seksama.
"Seharusnya kau bicara dari tadi," ujar Harry. "Tak apa, lanjutkan saja. Pembicaraan ini hanya akan kita yang tahu sebelum kita menelusurinya lebih jauh."
Daniel menelan ludah kasar, ia membenarkan posisi duduknya. Cukup gerah yang dirasa Daniel sekarang ini, padahal suhu udara waktu itu sejuk dan nyaman sekali. Tapi karena pembawaan dari hati dan pikiran yang tidak tenang membuat Daniel banyak berkeringat.
"Apa kalian pernah terpikir tentang bagaimana caranya kelompok yang membuat insiden itu masuk ke dalam sini dengan mudah?" tanya Daniel. "Jangan bertanya balik, aku ingin pendapat kalian."
Teman-teman Daniel mengedipkan mata pelan, mereka nampak sedikit ragu, terdiam dan menatap Daniel beberapa saat.