"Lalu kenapa dia tidak berusaha menjelaskannya hah?! bukankah itu aneh dan bodoh! haha tentu saja, karena dialah pelaku sebenarnya!!" seru Lysander. Intonasinya mulai meninggi.
Liana menelan ludah kasar, di satu sisi apa yang dikatakan Lysander memang benar. Tapi dirinya tetap tidak bisa membohongi perasaannya kalau pria tua yang botak itu tidak bersalah menurut Liana.
"Bisa jadi beliau belum mempunyai cukup bahan untuk membela beliau. Ditambah tak ada seorangpun yang membela beliau, jadi beliau lebih memilih diam sampai waktu yang tepat," balas Liana perlahan. Ia paham, dan ia tidak ingin membalas perkataan orang yang sedang panas dengan balasan yang kasar pula. Ia harus bersikap tenang, begitulah pikir Liana.