"Astaga, apa dia tidak bisa berdiam diri sejenak saja? kepalaku rasanya sakit untuk mencari energi magisnya yang selalu berubah tempat secepat kilat." Lyosha menggerutu kesal karena kepalanya sakit.
Setelah beberapa kali melacak keberadaan Patience, akhirnya Lyosha mendapatkan dimana pastinya posisi orang tersebut. Mereka lalu mengarah ke ruang olahraga. Beruntung Patience pergi ke tempat yang punya luas cukup besar seperti itu, jadinya Rey dan Lyosha tidak akan merasa kesulitan nanti.
"HEAARRGHHH"
Terdengar suara Patience yang tengah bertarung di sana, Lyosha dan Rey yang baru saja masuk ke ruangan itu mendapati pergerakan super cepat yang ada di sana. Tak terlihat lagi mana yang Patience mana yang merupakan musuh, mereka berdua hanya Tempak seperti garis-garis yang terus bergerak tanpa henti.
"Kalau begini bagaimana kita mau ikut bertarung?" ujar Rey sembari masih memperhatikan Patience yang bertarung.