Mata Owlen membulat, dia tidak mengira kalau kemungkinan itu akan terjadi nantinya. Ia langsung bangkit dan mengambil langkah seribu untuk mengejar Daniel. Liana langsung menggelengkan kepala heran dengan kelakuan kakak tingkatnya tersebut.
Tapi Liana teringat aroma serta bentuk tubuh dan wajah Owlen yang tampan sekali bila dilihat secara dekat. Liana langsung menampar pipinya sendiri, ia tidak boleh terbuai keindahan sesuatu yang bukan miliknya. Dia langsung mengingat Leon, entah kenapa Leon lagi dan Leon lagi yang terlintas di pikirannya.
Kini ia melangkah perlahan menuju ke kawasan asrama Tummulotary Academy. Di sana ia mendapati Daniel dan Owlen yang nampaknya baru saja sedang mengobrol. Daniel nampak malu-malu ketika melirik ke arah Liana, ia nampaknya baru tahu kalau dirinya sedang salah paham. Dan Liana tetap tersenyum manis ke arah Daniel, Liana tidak mempermasalahkan itu asalkan semua kesalahpahaman itu sudah diselesaikan.