Liana mencoba mengatur napasnya, jantungnya mulai berdegup kencang. Bisakah ia hidup tanpa suatu keanehan yang ia temui setiap hari? Liana mulai rindu kehidupan normalnya dulu bersama sang nenek di Coil Cottage.
Liana melangkah lurus, ia yakin sudah berjalan lurus. Perlahan menyusuri ruangan gelap gulita tersebut dan menemukan sebuah berkas cahaya di depan sana. Ah! ada harapan.
"Sepertinya itu adalah jalan keluarnya," ujar Liana. "Yeah, semoga saja."
Liana lalu sedikit berlari, semakin dekat dengan sumber cahaya tersebut. Namun ia menemui sebuah hamparan bunga yang luas. Seperti di tengah bukit yang asri, namun penuh dengan keindahan. Langitnya yang berwarna ungu merah muda, tapi nampak bulan yang amat besar di sana. Menambah kecantikan langit tersebut. Hamparan bunga yanh berwarna-warni seperti pelangi ditambah dengan terpaan sinar bulan yang biru dan bercahaya lembut. Liana seperti ada di surga.