"Kau gila ya?"
Semua orang menatap ke arah Lyosha yang baru saja datang, dia hanya membawa selembar perkamen kosong dan pena ranting beserta tinta nya.
Dia duduk di sana dengan entengnya walau sedang ditatap oleh seisi kelas.
"Kenapa kau berkata seperti itu?" tanya siswi yang letak tempat duduknya di belakang Lyosha. "Bukankah dia adikmu? seharusnya kau senang dan bangga."
"Kau salah tafsir Nona," balas Lyosha, dia menaikkan kakinya ke atas meja dan bersandar di bangkunya. Untung saja seragamnya memakai celana. "Adik kaku ku yang bodoh itu akan membuat kita belajar seharian penuh kalau dia sampai jadi ketua Divisi ini. Apa kalian mau bernasib sama seperti Divisi IV? kalau mereka memang pintar-pintar semua. Kalau kita? yang ada kita bisa gila."
Semua warga kelas tersebut saling pandang, mereka menggeleng dengan cepat. Menandakan menolak keputusan untuk menunjuk Lysander sebagai wakil ketua Divisi.