"Liana. Maukah kau berdansa denganku?" Sebuah tangan kokoh terulur di depan Liana. Tangan itu adalah tangan Daniel.
"Eh Daniel---"
"Apa kau tidak lihat? sudah ada aku di sini. Cari saja pasangan dansa yang lain," sela Leon cepat. Dia tidak mau Liana berdansa dengan orang lain selain dirinya.
Daniel tersenyum simpul, "Baiklah. Maaf, aku kira kau bukan pasangan Liana. Permisi."
Liana merasa tidak enak pada Daniel. Tapi di satu sisi dia memang pasangan Leon.
Tunggu, sejak kapan dirinya diajak Leon untuk berdansa.
"Ekhem." Leon berdehem pelan. "Kalau aku tidak mengatakan ini nanti kau malah mencari pasangan dansa lain. Tunggu! bukan berarti aku ingin berdansa denganmu. Cuma aku khawatir saja kalau kau menginjak kaki pria lain karena kau tidak pandai berdansa." Leon merona tipis, ia lalu mengulurkan tangannya pada Liana. "Maukah kau berdansa denganku, mata satu?"