Mata ketiga teman Harry itu melotot tak percaya, mereka tak menyangka Harry akan mengucapkan hal tersebut. Bukan, bukan karena tak percaya kalau Harry mengenal asmara, malah Harry sudah terlalu sering dan ulung dalam hal tersebut. Tapi...gagal dalam asmara dan menangis karena itu? mereka yakin kalau Harry sedang kerasukan sekarang.
"Memangnya siapa gadis itu?!" tanya Flowrist seraya menggebrak bangsal tempat Harry duduk sekarang.
"Dia bukan gadis," jawab Harry lirih.
Embark dan satunya lagi teman Harry yaitu Ben, tersedak ludah sendiri. Mereka tak menyangka Harry akan mencoba petualangan asmara baru.
"Pantas saja aku tak tahu, karena dia bukan seorang perempuan. Yang aku tahu kau memang dekat dengan seorang siswa dari Divisi Orph. Ku kira kalian hanya berteman. Tapi rupanya kau...ah sudahlah," ujar Flowrist prihatin.
"Jadi kau tahu?" tanya Embark tak percaya. "Kenapa kau tak memberitahu kami?"
