Dan di sinilah Liana sekarang. Menyusuri bangunan Tummulotary Academy sendirian, dia sengaja tak kembali ke asrama dahulu karena ingin mencari tempat yang dimaksud oleh Profesor Giddleton tersebut.
Liana mengingat ucapan beliau yang mengatakan harus mengikuti ke arah mana benda yang dia terima itu inginkan. Tapi sedari tadi ia hanya berputar-putar dan tidak menemukan apa-apa.
"Astaga, apa aku tersesat? tapi tersesat di dalam sekolah sendiri itu tidak lucu." Liana menengok ke sana kemari masih sepi. Beruntungnya hari ini hanyalah hari penyambutan dan bukan hari pertama kegiatan belajar mengajar dilaksanakan, jadinya dia punya waktu lebih untuk menjelajahi tempat tersebut.
"Oke, kemana pun boleh asal jangan masuk ke dalam ruangan terlarang. Di dekat gedung olahraga dan dalam ruang perpustakaan. Hanya ada dua pintu yang mengarah ke tempat terlarang." Liana bermonolog sendiri sembari meyakinkan hatinya.