Liana melangkah perlahan menuruni tempat duduk Divisinya. Ia mencoba mengumpulkan rasa percaya dirinya. Daniel yang melihat ke arah dirinya merasa kasihan terhadap Liana. Pasti ini adalah saat-saat yanh sulit baginya, meskipun tes seleksi berkali-kali lipat lebih sulit daripada ini.
"Butuh bantuan?"
Seisi ruangan terkejut, terkecuali Liana dan teman-temannya dan juga Profesor Giddleton. Malahan beliau tersenyum melihat cucunya berinteraksi dengan baik dan ramah pada para Orph.
"S-sepertinya aku butuh....Sedikit," ujar Liana yang masih dalam keadaan pucat.
Daniel mengulurkan tangannya, Liana menatap tangan itu dan menatap ke arah Daniel kembali. Daniel kemudian tersenyum.
Sedikit ragu-ragu Liana menerima uluran tangan itu, dirinya dan Daniel melangkah bersama ke tengah ruangan tersebut.
Lalu satu persatu dari mereka bertujuh memberikan sambutan untuk siswa-siswi baru Tummulotary Academy, dimulai Petter lalu Daniel dan Shiren terus sesuai urutan Divisi mereka.