Louis membanting dokumen-dokumen yang berada di atas mejanya dengan marah, sungguh harga dirinya telah di injak-injak.
Kertas-kertas serta map yang berisikan data perusahaan pria itu berserakan di lantai. Ruangan Louis tampak seperti kapal pecah.
"AAAGHHHH! sialan!" teriak Louis dengan marah.
Ia sungguh marah ketika mengingat bagaimana Jae mempermalukannya tadi di hadapan Kevin dan Bill, salah... bahkan di seluruh hadapan pegawai Jae.
Saat-saat Jae mempermalukannya tadi tidak dapat hilang dari kepalanya, dan masih membekas di hatinya.
Louis juga tidak habis pikir kenapa Jae dapat mengetahui perbuatan busuknya, selama ini hal yang ia lakukan tidak pernah di ketahui oleh siapa pun, ah... kecuali satu orang.
"DADDY!" Louis berbalik begitu mendengar suara yang cukup melengking itu.
Suara kaki yang tertutup dengan high heels itu mendekat kearahnya. Louis menatap wanita di hadapannya dengan datar, tidak seperti tatapan penuh cinta yang biasa ia berikan.