Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Kediamanan Wardhana
Suasana sunyi di kamar pengantin itu tiba-tiba merajai, kala Gavriel selesai berbisik di telinga Queeneira yang kini pipinya sudah hampir sama merahnya dengan hiasan di kamar mereka.
Dengan segera menantu Dirga ini mendorong bahu Gavriel, melenggang pergi dengan wajah malu menuju walkin closet, meninggalkan sang suami yang memanggil namanya sambil menahan senyum geli.
"Istriku, kenapa pipimu tersipu seperti itu?"
Suaminya Queeneira benar-benar gila, bagaimana bisa membisikan kalimat seperti itu kepadanya. Ya…, meskipun mereka sudah tidak masalah melakukan hal apapun, tapi kan tetap saja putri kesayangan Wardhana ini malu ketika mendengarnya langsung.
"Aww…. Istriku manis sekali-
"Daimlah Gav! Kamu menyebalkan sekali, perjanjian siang ini tentang hadiah untukmu batal kalau masih menggodaku," sela Queeneira sambil menutup pintu.
Blam!