Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Kediamanan Wardhana
"Selamat malam, Baba, Mama!"
"Selamat malam, Quee…."
Kepergian Queeniera tidak segera diikuti oleh kedua orang tuanya, yang justru sedang memandangi punggung sang putri di ujung pintu sana.
"Mereka, kenapa tidak berubah ya?" gumam Elisa tiba-tiba, tersenyum kecil saat sekelebat memori masa lalu bermain indah di pelupuk mata,
"Mereka hanya berubah dibentuk tubuh dan pemikiran, tapi masih tetap saling menyayangi seperti dulu. Ya, sama sekali tidak berubah," timpal Faro menyetujui.
"Seperti kalian bertiga ya? Kemana-mana selalu bertiga. Jangan-jangan, saat Raka akan mengadakan pesta pernikahan Ezra, kamu juga ikut sibuk," tukas Elisa menggoda.
Faro tergelak mendengarnya, kemudian merangkul bahu sang istri yang ikut terkekeh kecil.
"Kalau anak kita laki-laki dan mereka berdua perempuan, menurutmu bagaimana jalan kisahnya?" tanya Faro iseng.