Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Apartemen Sentury
"Jadi, karena kamu temanku satu-satunya, maukah kamu menerima permintaanku satu ini, sekali di seumur hidupku?"
"Apa?"
Andine dengan cepat bertanya, menatap tidak sabar saat temannya justru menatap dengan wajah malu disertai sapuan merah di pipi chubby itu.
"Temani aku di malam terakhir sebelum besok Gavriel memilikiku. Aku, takut jika tidak bisa istirahat karena gugup. Aku, pasti ingin ditemani ngobrol sepanjang malam itu. Jadi, aku harap kamu mau mengambil andil sebagai temanku yang paling berharga, And."
Andine menatap tak percaya Queeniera yang mengatakan hal ini kepadanya. Ia merasa sangat senang dengan permintaan ini. Ia merasa menjadi seseorang yang sangat berharga di mata Bosnya.
Dan ia, mana mungkin menolak jika dalam hatinya justru mengambil bagian itu. Maka, ia pun dengan semangat menjawab dan sebuah tubrukan maut menghantamnya, tubrukan berupa pelukan dari Queeniera yang bahagia.
"Tentu saja!"
Grep!