Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Kediamanan Wardhana
"Kenapa malam begini masih saja bercanda? Apakah tidak ada waktu besok lagi?"
"He-he-he…."
Si wanita yang mendengar kekehan berkacak pinggang, kemudian berjalan menghampiri keduanya dengan kepala menggeleng.
Ia merasa kedekatan dua orang yang disayanginya ini berubah, lebih dekat dan erat setelah jalan bersama menghabiskan waktu di tempat kenangan.
Sedih sih karena tidak ambil bagian saat keduanya jalan ke tempat kenangan, tapi tahu jika suaminya butuh waktu untuk berduaan dengan putrinya, ia pun menerima dan turut senang saat menyambut keduanya pulang kala itu.
Tap!
"Kenapa tertawa? Kalian mau Mama hukum tidur di gazebo?" lanjut si wanita saat sampai di depan pasangan ayah-putri yang kompak sama-sama memberikan cengiran, mirip sekali.
"He-he…, jangan dong Ma / sayang."
Jawaban kompak dari keduanya membuat wanita yang dirayu itu mendengkus, berpura-pura kesal sambil melengoskan wajah.
