Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Kediamanan Wardhana
Queeniera mengerang kesal mendengar tawa menyebalkan Gavriel di seberang sana, apalagi saat mendengar kalimat meledek dengan suara menyebalkan dari prianya pula.
[Oh God…, kenapa pipimu bisa memerah seperti itu.]
"Tidak lucu! Ini bukan pipiku tahu, tapi layar kamu tuh bermasalah," elak Queeniera seraya menyembunyikan wajahnya di balik boneka pemberian calon suaminya beberapa waktu lalu.
Tepatnya saat ia sedang kencan dengan ayahnya.
[Hooo….]
"Gavriel!"
Kembali Queeniera memekik tertahan, keluar dari persembunyian dan melotot kesal ke arah layar dimana Gavriel tertawa sampai layar pun ikut bergerak.
[Yes dear, what? Why are you calling me with such a voice? Are you pissed off? Surely you want to grab my hair right now. Is not it? (Ya sayang, apa? Kenapa kamu memanggilku dengan suara seperti itu? Apa kamu kesal? Pasti kamu ingin menjambak rambutku saat ini juga. Iya kan?)]