Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Kediamanan Wardhana
"Apa maksudmu?" tanya Gavriel tidak mengerti.
Queeneira tidak segera menjawabnya, melainkan kembali memeluk Gavriel meski hanya beberapa detik dan perlahan melepasnya dengan senyum kecil terulas, manis.
"Aku menjadikanmu sebagai seorang suami, bukan semata karena aku mencintaimu. Tapi, aku juga yakin kalau kamu akan menuntunku ke jalan yang lebih baik dari yang kujalani saat ini," ujar Queeneira sengaja menjeda kalimatnya.
Ia menatap dalam netra tajam calon suaminya yang menatapnya bingung, kemudian melanjutkannya seraya mengusap rahang itu lembut.
"Artinya, aku juga sudah menyerahkan atas seluruh hidupku kepadamu kedepannya, tidak peduli harus melewati masa sulit sekalipun. Tapi, berikan aku hak bersuara, saat aku merasa perlu menegur jika apa yang kamu lakukan salah."