Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Aula SMA Negeri Kota S
Kehadiran Gavriel yang ada di depan pintu bersama Queeneira, sontak membuat berpuluh pasang mata menoleh ke arah mereka.
Berbagai tatapan dilayangkan untuk keduanya, terkhusus Gavriel karena kehadirannya mampu menuai teriakan dan pekikan seperti dulu, seperti ia masih menjadi pangeran sekolah pada masanya.
Kya! Tuan Gavriel!
Gavriel mengabaikan pekikan atau bahkan panggilan atas namanya. Ia semakin mendorong punggung Queeneira yang masih ditahannya agar tidak bersembunyi, kemudian memajukan wajahnya menuju telinga wanitanya tanpa mengindahkan pekikan yang lagi bersahutan.
Kenapa mereka masih berisik seperti dulu? Batin Gavriel menahan diri agar tidak mendengkus.
"Gavriel…," panggil Queeneira lirih.
"Heum…. Bagaimana, apakah kamu masih ingin menyanyi untukku?" sahut Gavriel menggoda kesayanganya, saat mendengar bisikan lirih yang terdengar malu di telinganya.
Ukkh…