Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Tempat penyekapan
Carnell dan Dimas bersama Ang akhirnya sampai di gudang. Dokter muda itu tidak bisa menampilkan raut cemas, saat akhirnya melihat sendiri keadaan wanita yang dicintai di depan sana.
Ia lari tergopoh dengan penampilan lumayan berantakan, karena ia baru ini berkelahi dengan banyak orang saat masuk ke dalam bersamaan dengan Ang serta Carnell.
Tap!
"El, kamu tidak apa-apa? Ya Tuhan, lututmu."
Dimas segera memeriksa luka yang diderita oleh Selyn, namun wanita itu justru meminta agar mbanya yang lebih dulu diperiksa, mengingat jika pelipis kekasih kakaknya terluka dan belum dapat perawatan.
"Tidak Dimas, kamu tolong Mba Queene dulu. Please, luka di lututku masih bisa kutahan sakitnya, tapi pelipis Mba Quee belum dapat diperiksa bahaya atau tidak," tolak Selyn meminta.
Dimas melihat Selyn dengan perasaan bimbang, namun sebagai dokter ia menurut karena apa yang dikatakan oleh Selyn benar adanya.