Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Tempat penyekapan
Terlihat enam pria yang berlari seraya membuka satu per satu pintu ruangan di sepanjang lorong. Namun, lama mereka mencari, keberadaan dua wanita yang dicari sama sekali belum ketemu.
Hingga akhirnya mereka berhenti, karena beberapa orang yang tiba-tiba menghadang dengan sebuah alat pemukul dan juga senjata tajam teracung.
"Biar ini aku dan Ezra yang menghadapi," putus Gallen yang diangguki oleh si empunya nama.
"Ya, Papa dan Ungkel lanjutkan perjalanan. Carnell tolong temukan mereka," sahut Ezra menyetujui cepat.
"Kamu yakin BroEz?" tanya Raka, menatap putranya khawatir dan balasan anggukan meyakinkan diterimanya.
"Tentu saja Pah. Anggap saja sedang latihan," jawab Ezra meyakinkan, belum lagi cengiran khas putranya yang kini terulas.
"Hati-hati, Ezra."
Dirga dan Faro kompak mewanti anak sahabatnya yang kembali mengangguk, sebelum akhirnya Carnell meminta mereka untuk kembali berjalan.
"Kita lanjut, Tuan."
"Ya."