Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Apartemen Aksa
Drt-drt-drt-….
Getaran itu masih berlanjut, menandakan jika sebuah panggilan bukan hanya pesan masuk. Aksa pun melihat nama si pemanggil dengan kening mengernyit, serta hati yang saling bertentangan antara sisi satu dan lainnya.
Ia menghembuskan napasnya perlahan, kemudian mengabaikan panggilan dan kembali memasuki kamarnya segera.
Ceklek!
Blam!
Kaki jenjang berbalut celana buatan pabrik itu melangkah menuju ranjang, sedangkan tangannya sendiri meletakan tas serta jas kemudian mengurai dasi yang melingkar di leharnya.
Kembali handphone yang di letakannya di meja bergetar, ia menilik nama si pemanggil dan lagi-lagi mengabaikan panggilan tersebut. Ia memutuskan untuk melanjutkan tujuannya, mandi dan istirahat agar esok bisa beraktivitas seperti biasa.
Drt- drt – drt…
Blam!
Dan setelahnya hanya menyisakan debaman pintu serta getaran yang kembali terdengar.