Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Hotel Grand Elty Kota S
"Daijobudesuka, otouto? (Kamu baik-baik saja, adik)"
"Daijobu, Ni-sama, (Baik, Mas)" balas Aksa dengan anggukan kepala pelan.
Ia berusaha ekpsresi yang ditampilkan tetap biasa, namun percuma jika itu di hadapan sang Bos yang dipanggilnya dengan sebutan 'ni-sama' (Sebutan 'Ni' untuk kakak laki-laki dan 'sama' untuk yang dihormati).
Gavriel menelisik raut wajah Aksa dengan seksama, kemudian menghembuskan napas perlahan dan setelahnya menepuk bahu asistennya berulang.
Puk! Puk! Puk!
Meski sang Bos menepuk tanpa kata terucap, ini cukup untuk Aksa yang tahu jika Bosnya memberikan semangat.
"Lalu, bagaimana dengan dia?"
Aksa yang awalnya menundukkan pandangan segera mengangkatnya kembali, menatap ke arah kekasih Bosnya yang bertanya.
Ya, Queeneira lah yang bertanya, merasa jika Aksa terlalu lama ada di dalam sana. Padahal, asisten kekasihnya ini berkata hanya memberi obat dan surat cinta pemutusan kerjasama.