Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Apartemen Queeneira
Queeneira yang baru saja menutup pintunya mengernyit, saat handphonenya bergetar dengan nama kekasihnya sebagai pemanggil.
"Huh," Queeneira mendengkus saat melihatnya. Padahal ia menunggu dari beberapa saat lalu, tapi kekasihnya ini baru menghubungi setelah mengatakan ada urusan penting dan ia yang akan dihubungi.
"Urusanmu selalu banyak dan tidak ada habisnya, Gavriel. Menyebalkan," gerutu Queeneira dalam hati, baru kemudian menerima panggilan itu.
Klik!
"Hum?" gumam Queeneira seraya membuka sepatunya dan meletakan di rak, sedangkan handphonenya ia jepit antara bahu dan telinganya.
[Sudah sampai?]
"Baru saja," jawab Queeneira yang saat ini sedang mengambil sandal rumah, memakainya dan memegang handphonenya kembali.
[Aku tahu itu.]