Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Kapal Pahaga Of The Seas
Kamar Gavriel
"Hanya laut sayang, aku akan memerintahkan anak buahku untuk mencarinya."
"Bagimana bisa?"
Smirk
Gavriel menyeringai dengan pertanyaan Queeneira. Ia tentu saja yakin, kalau kalung itu akan ketemu. Ia hanya perlu melacaknya melalui handphone dan anak buahnya akan dengan cepat menemukannya.
Bukan kah itu gunanya teknologi? Chip yang ia tanam di kalung itu, memudahkannya mencari keberadaan titik yang pastinya terlacak oleh sistem yang sudah dirancangnya.
"Tentu saja bisa, love. Kamu hanya perlu menunggu, nanti kalung itu akan kembali kepadamu, promise," jawab Gavriel sambil mengusap sisi wajah dengan noda krsytal yang membasahi pipi kekasihnya lembut.
"Baiklah, terima kasih. Maafin ak-
"Ssst… jangan meminta maaf terus-terusan. Aku tidak suka mendengarnya," sela Gavriel tidak suka.