Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Pahaga Island Resort And Cottage
"Tidak."
"Kalau begitu jangan katakan itu lagi, karena aku tidak akan meninggalkanmu sampai kamu sendiri yang meninggalkanku," tukas Queeneira lugas.
Gavriel tahu itu dengan jelas, tapi apa setelah Queeneira tahu tentangnya, kekasihnya ini masih menerima sisi gelapnya.
Tangannya bukan lagi tangan yang hanya tahu memainkan bola basket dan pena untuk bekerja. Tapi sudah pernah membunuh, meskipun mereka yang dibunuhnya adalah musuh yang pernah melakukan kekejaman kepadanya.
Tangannya sudah kotor dan hatinya tidak sepolos dulu, hatinya bahkan sudah diselimuti dendam dan ia sudah mendengar sendiri jika kekasihnya sangat tidak menyukai seorang yang pendendam.
Perlahan tangan Gavriel yang ada di pinggang Queen terangkat dan merambat ke tengkuk Queeneira, menariknya lembut untuk ia kecup bibir candunya dengan kecupan ringan. Tidak bergerak, hanya menempel sedangkan Queeneira sendiri memejamkan matanya, menerima.
